Ada Berita Apa?
Monggo Disimak...

Desa Wisata Organik Lombok Kulon

Dari Makanan Organik hingga Main Tubing

Ingin mencari alternatif destinasi wisata baru? Desa wisata Lombok Kulon di Kecamatan Wonosari Bondowoso bisa menjadi jawabannya. Selain menyajikan panorama alam perdesaan yang asri, pengunjung bisa menikmati aneka kuliner organik yang nikmat dan sehat. 

Mencari Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, tidaklah sulit. Dari pasar Kecamatan Wonosari sekitar 15 kilometer ke arah Selatan. Setelah masuk Desa Lombok Kulon langsung saja tanya nama Baidowi. Warga sekitar pasti langsung menunjukkan rumah inisiator desa wisata Lombok Kulon tersebut
.
Penasbihan desa wisata organik tak lepas dari upaya Baidowi mengembangkan pertanian organik bersama petani Desa Lombok Kulon. Berbagai produk-produk pertanian organik menjadi andalan desa wisata Lombok Kulon. Pengunjung yang datang akan disuguhi berbagai kegiatan pertanian organik. 

Salah satu tempat yang paling banyak, diminati pengunjung adalah rumah organik. Di sini, pengunjung bisa mengetahui secara detail proses budidaya sayur organik. Sekaligus bisa berbelanja langsung hasil produksi organik.
Di desa Lombok Kulon sendiri, sudah terdapat empat kampung yang warganya sudah mengembangkan budidaya sayur-mayur organik. 

Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, sayur-mayur yang dibudidayakan juga dijual kepada para pengunjung. Banyak produk pertanian organik petani yang diborong para pengunjung. Pengunjung selalu dipersilahkan untuk berpraktik menanam sayur mayur organik. Harapannya, pengunjung bisa mempraktikkan sendiri ketika pulang ke rumahnya. 

Dalam mengembangkan desa wisata warga membentuk kelompok kerja (pokja). Terkait dengan sistem pertanian organik ditangani pokja pertanian. Pokja lain yaitu pokja perikanan, pokja SDM, pokja kuliner dan pokja atraksi memiliki tugas sendiri. 

Yang tak kalah menarik di desa wisata Lombok Kulon ini adalah pertanian padi organik. Kini, petani Lombok Kulon adalah satu-satunya petani organik murni di Bondowoso. 

Pada 2013, hasil produksi beras mereka sudah mendapatkan sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lessos).
Puas dengan pertanian organik pengunjung bisa melihat budidaya aneka ikan yang juga menggunakan sistem organik. Ada berbagai jenis ikan yang dikembangkan warga. Mulai dari koi, gurami, lele, patin hingga nila jenis larasati. Pengembangan budi daya ikan diinisiasi Baidowi. 

Sejak 2007, dia mengajak warga untuk membudidayakan ikan organik. Kala itu belum ada pemikiran uniuk menjadikan desanya sebagai desa wisata. Hanya saja, Baidowi melihat jika potensi ekonomi dari budidaya ikan cukup besar.
Sejak 2012 muncul ide Baidowi pengembangan desa wisata berbasis pertanian organik. Baidowi kemudian menerapkan sistem organik dalam budidaya ikan air tawar. 

"Untuk pakan dan obatnya, kita mumi organik semua tidak menggunakan pakan kimia sama sekali." tukasnya.
Bahkan, pengunjung bisa langsung menikmati aneka kuliner dari pertanian dan perikanan organik yang ada. Silakan datang ke Warung Laranta yang berdiri asri di salah satu sudut desa Lombok Kulon. Warung ini menjadi salah satu pendukung utama dalam pengembangan desa Wisata Lombok kulon. Di warung ini, semua hidangan serba organik. 

"Semuanya organik. Mulai dari berasnya, ikannya sampai sayur-mayurnya adalah produk organik dari Desa Lombok Kulon," ujar Baidowi, yang juga menjadi pemilik Warung Laranta tersebut.

Tambah Asyik Bermain River Tubing

Pengunjung Desa Wisata Organik tidak hanya bisa menikmati kuliner dan pertanian organik saja. Ada juga atraksi lain yang bisa dinikmati pengunjung. Yaitu river tubing atau kegiatan meluncur bebas di aliran sungai dengan menggunakan sebuah ban. Pengunjung bisa menikmati arus sungai Wonosroyo yang bersin dan dingin sepanjang dua kilometer. Ada 25 ban yang disiapkan. 

Kini pengelola Desa Wisata OrganikLombok Kulon terus melakukan pengembangan, Agar kian banyak peugunjung yang datang. "Saat ini kita sudah membentuk generasi sadar lingkungan (darling)," ujar Baidowi. Anggota dari generasi tersebut adalah anak anak dari usia SD hingga SMP di sekitar Desa Lombok Kulon. 

Anak-anak itu dilatih untuk sadar terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungannya sendiri. "Kalau anaknya sadar lingkungan, dengan aktif bersih-bersih misalnya, kita harapkan orang tuanya lidak ikut lebih sadar lingkungan juga," tambah Baidowi. 

Masyarakat di desa Lombok Kulon sendiri kini sudah relatif siap dengan pengembangan desa wisata yang dilakukan Baidowi. Itu setidaknya terlihat dari kesadaran mereka terhadap desa wisata. 

"Saat ada pengunjung yang bertanya tentang organik, kini masyarakat sudah bisa menjelaskan sendiri." Ungkapnya. Karena itulah, dirinya optimistis pengembangan desa wisata Lombok Kulon akan berjalan bagus. 

Kendati begini, ada kendala-kendala yang sampai saai ini masih terjadi. Salah satunya adalah belum tersedianya home stay atau tempat tinggal bagi pengunjung yang datang. Sejauh ini, yang paling banyak berkunjung memang wisatawan lokal. 

"Tetapi ketika kita membidik wisatawan asing, tentu keberadaan home stay akan sangat penting," pungkasnya.
Keberadaan desa wisata Lombok Kulon ini tenis menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Berbagai upaya pengembangan dilakukan. Diharapkan, desa wisata Lombok Kulon bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan Bondowoso ke depan. "Paling tidak, desa wisata Lombok Kulon menjadi alternatif objek wisata di Bondowoso," ujar Adi Sunaryadi, Kabid ODTW Disparporahub Bondowoso.

Jawa Pos, 08/06/14

1 komentar: Leave Your Comments

  1. http://ganbatteakubisa.blogspot.com/2015/03/desa-wisata-organik-lombok-kulon.html

    BalasHapus